Kamis, 07 April 2016

ABU MARWAN BIN ZUHR Dokter terbesar dan Ahli Parasitologi Abad Pertengahan

Abu Marwan Bin Zuhr (Avenzoar)
Dokter terbesar dan Ahli Parasitologi Abad Pertengahan
Abu Marwan Bin Zuhr (464 H/1072 M – 557 H/1162 M)
Abu Marwan Bin Zuhr adalah dokter terbesar kedua di Andalusia dan salah seorang dokter muslim terkemuka, Ibnu Zuhr, dikenal di Barat sebagai Avenzoar, adalah salah satu dokter terbesar, dokter dan parasitologist dari Abad Pertengahan bahkan termasuk dokter terkemuka sepanjang masa di dunia. Beberapa sejarawan sains telah menyatakan dia sebagai yang terbesar di antara dokter Muslim sejak Al-Razi (Rhazes) dari Baghdad. Beberapa orang sezamannya disebut dia sebagai dokter terbesar sejak Galen.
Nama sebenar beliau ialah Abu Marwan bin Abdul Mulk bin Abu Al-A'la Zuhr bin Muhammad bin Marwan bin Zuhr Al-Iyadi. Beliau juga dipanggil dengan nama Al-Iyadi kerana nenek moyangnya berasal daripada Kabilah Iyad, sebuah kabilah Arab Adnaniyah. Seorang orientalis Jerman, Carl Brockelmann menyebut Ibnu Zuhr dalam bukunya Tarikh Al-adab Al-Arabiyah dengan nama Abdul Mulk bin Au Bakr bin Muhammad bin Marwan. Padahal sebenarnya ini adalah nama bapa Ibnu Zuhr. Ibnu Zuhr berasal daripada keluarga yang kebanyakannya berkecimpung dalam bidang kedokteran. Bapa, anak lelaki, dan anak perempuannya bekerja sebagai dokter. Kedua-dua puterinya juga dokter pakar kebidanan dan penyakit wanita. Keluarga besar Zuhr telah menetap di Syatibah, salah sebuah kota di Andalusia sejak abad ke-10 Masihi. Antara abad ke-10 hingga ke-13 Masehi, terdapat enam orang keturunan keluarga besar Bani Zuhr yang menonjol dalam kedokteran. Abu Marwan Zuhr dilahirkan di Kota Banjalur, Andalusia, pada tahun 464 H/1072 M. Sejarah kehidupannya lebih banyak dihabiskan di Seville. Pada awalnya beliau mengabdikan diri kepada Al-Murabithun, kemudian mengabdikan diri kepada Al-Muwahhidin. Beliau menjadi dokter peribadi kepada Sultan Al-Muwahhidin, Abu Muhammad Abbul Mukmin bin Ali. Segala hasil karya Ibnu Zuhr berbicara tentang ilmu kedokteran yang ditulis dengan gaya bahasa ilmiah yang amat tinggi. Buku-bukunya dipenuhi dengan istilah-istilah ilmiah yang menunjukkan keluasan dan kedalaman pengalaman ilmiahnya. Gaya bahasa yang dipakai oleh Ibnu Zuhr membuat pembacanya berasa senang, kerana bukunya dihiasi hal-hal yang bersahaja dengan komentar-komentar yang membuat orang kadangkala tersenyum dan tertawa. Semua itu dicatatkan dalam bukunya berdasarkan pengalaman peribadi dalam dunia kedokteran.
Ibnu Zuhr terbatas karyanya hanya di Medicine, bertentangan dengan praktek yang berlaku ilmuwan Muslim biasanya bekerja di beberapa bidang. Namun, dengan memfokuskan pada satu bidang ia membuat banyak kontribusi asli dan tahan lama. Dia menekankan observasi dan eksperimen dalam karyanya. Dr. Neuberger di Sejarah Kedokteran menulis bahwa "Ibnu Zuhr (Avenzoar) adalah mahir dalam seni membedah tubuh manusia mati dan tahu anatomi secara rinci. Teknik operasi-Nya yang luar biasa."

Ibnu Zuhr membuat beberapa terobosan sebagai dokter. Dia adalah yang pertama untuk menguji obat yang berbeda pada hewan sebelum memberikan mereka untuk manusia. Selain itu, ia adalah orang pertama yang menjelaskan secara rinci kudis, tungau gatal, dan dengan demikian dianggap sebagai parasitologist pertama. Dia juga yang pertama memberi keterangan lengkap tentang operasi tracheostomy dan dipraktekkan makan langsung melalui kerongkongan dalam kasus-kasus di mana makan normal tidak mungkin. Sebagai seorang dokter, ia memberikan deskripsi klinis penyakit paru-paru usus, radang telinga tengah, karditis peri, dan tumor mediastinal antara lain.

Ibnu Zuhr menulis banyak buku monumental untuk dokter spesialis dan untuk masyarakat umum. Beberapa bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani dan diminati di Eropa sampai akhir abad kedelapanbelas. Hanya tiga dari buku yang besar telah selamat. Ibnu Zuhr menulis Kitab al-Taisir fi al-Mudawat wa al-Tadbir atas permintaan Ibnu Rusyd (Averroes). Dalam bahasa Inggris, itu berjudul 'The Book of Penyederhanaan tentang Therapeutics dan Diet. Ini berisi banyak kontribusi aslinya. Buku ini membahas kondisi patologis dan terapi secara rinci. Buku kedua Kitab al-Iqtisad fi Islah Al-Anfus wa al-Ajsad (diterjemahkan sebagai 'Kitab Course Tengah tentang Reformasi of Souls dan Badan') merangkum berbagai penyakit, pengobatan dan kebersihan. Hal ini juga membahas peran psikologi dalam pengobatan. Buku ini ditulis dalam mudah untuk memahami format untuk nonspesialis tersebut. Buku ketiga Kitab al-Aghziya (Buku tentang Pangan) membahas berbagai obat, dan pentingnya pangan dan gizi.

Pengaruh Ibnu Zuhr pada pengembangan ilmu kedokteran dirasakan selama beberapa abad di seluruh dunia.

Antara karya-karya penting Ibnu Zuhr adalah:


·         At Taisir Fi Al-Mudawalah Wa At-Tadbir
Dalam buku itu beliau mengupas secara terperinci buku Al-Qanun karya Ibnu Sina dan Almilkikarya Alibin Abbas Al-Majusi.
Beliau juga membicarakan tentang gejala-gejala penyakit dalaman dan masalah pembedahan. Ibnu Zuhr membahagikan bukunya dalam tiga bahagian. Setiap bahagian berisi beberapa kajian. Setiap kajian itu juga membahas beberapa penyakit yang menimpa salah satu bahagian daripada organ tubuh atau bahagian tertentu daripada tubuh. Buku ini ditutup dengan suatu pembahasan yang dinamakannya "Aljami", yang berisikan nama-nama atau alat-alat kedoktoran/perubatan, bimbingan khusus tentang meracik ubat-ubatan dan cara pemakaiannya. Buku tersebut merupakan karya Ibnu Zuhr yang paling popular dan diterjemahkan oleh Barafisiyius ke dalam bahasa Latin pada tahun 1490M. Kemudian diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa Eropah lainnya.
·         At-Taghdziah
Buku ini ditulis oleh Ibnu Zuhr atas perintah Sultan Al Muwahhidi, iaitu Abu Muhammad Abdul Mukmin bin Ali. Dalam buku ini beliau berbicara tentang makanan dan minuman dengan pelbagai ragamnya: makan, tidur, mandi, bersukan, dan prinsip-prinsip kesihatan yang bersifat umum.
·         Al-Iqtishad Fi Ishlah Al-Anfus Wa Al-Ajsad
Buku ini ia tulis sebagai persembahan untuk Sultan Al-Murabithun, iaitu Ibrahim bin Yusuf Ibnu Tasyfin.
·         At Ta'liq Fi Ath-Thib
Buku ini berisi nasihat-nasihat tentang ilmu kedoktoran/perubatan. Manuskrip buku ini terdapat di perpustakaan Tesytir Beti di Dublin, ibu negara Republik Ireland.
·         At Tiryaq As Sb'ini dan ringkasannya
Buku ini ditulis untuk Sultan Muhammad Abdul Mukmin.
·         At-Tadzkirah
Buku ini memuatkan arahan, bimbingan dan panduan untuk anaknya dalam mempermudah aktiviti kedoktoran/perubatan. Buku ini sudah diterjemahkan dan dicetak dalam bahasa Perancis.
·         Al-Jami
Berbicara tentang minuman dan ubat yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.

Ibnu Zuhr berpendapat bahawa terapi terbaik untuk mengobati organ tubuh yang sakit adalah dengan merendam bahagian yang sakit itu ke dalam air yang dingin.
Beliau juga dikatakan membius pesakit dengan cara meletakkan alat pembius di hidung dan di mulut pesakit ketika hendak dilakukan pembedahan. Ibnu Zuhr meninggal dunia di kota Seville pada tahun 557 H/1162 M pada usia lebih 90 tahun. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar