Ibnu al-Haytham
Bapak Optik
Penelitiannya
tentang cahaya memberikan ilham kepada ahli sains Barat seperti Boger, Bacon,
dan Kepler yang menciptakan mikroskop serta teleskop. Dialah orang pertama yang
menulis dan menemukan berbagai data penting mengenai cahaya. Konon, dia telah
menulis tak kurang dari 200 judul buku.
Dalam karya
monumentalnya, Kitab Al-Manadhir, teori optik
pertama kali dijelaskan. Hingga 500 tahun kemudian, teori Ibnu Haytham ini
dikutip banyak ilmuwan. Tak banyak orang yang tahu bahwa orang pertama yang
menjelaskan soal mekanisme penglihatan pada manusia (yang menjadi dasar teori
optik modern) adalah ilmuwan Muslim asal Irak tersebut.
Selama lebih dari
500 tahun, kitab Al-Manadhir terus bertahan sebagai buku paling penting dalam
ilmu optik. Pada 1572, karya Ibnu Haytham ini diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin dengan judul Opticae Thesaurus.
Haitham juga mencatatkan namanya sebagai orang pertama yang menggambarkan
seluruh detil bagian indra pengelihatan manusia. Ia memberikan penjelasan yang
ilmiah tentang bagaimana proses manusia bisa melihat. Salah satu teorinya yang
terkenal adalah ketika ia mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua
ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid.
Sayangnya, hanya sedikit yang terisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab Al-Manadhir, tidak diketahui lagi rimbanya. Orang
hanya bisa mempelajari terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin.
Kekurangpedulian umat Islam terhadap karya-karya ilmuwan terdahulu, telah
membuat Islam tertinggalSketsa Mata Ibnu al-Haytham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar