Rabu, 06 April 2016

AL-BATANI, Penemu Jumlah hari dalam Setahun

Al-Batani (Albataenius) 
Penenmu Jumlah Hari Dalam Setahun

Al Batani (sekitar 858 – 929) dikenal juga sebagai Albataenius adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Batani nama lengkapnya Abū Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Harrani as-Sabi al-Battani lahir di Harran dekat Urfa. Al-Battani belajar astronomi dan matematika dari ayahnya, Jabir Ibnu Sin'an. Kemudian melanjutkan studinya untuk memperdalam kedua disiplin ilmu tersebut di kota Rakka, di tepi sungai Efrat. Pada akhir abad sembilan, Al-Battani pindah ke Samarra untuk bekerja hingga meninggal dunia tahun 929 M.

Salah satu pencapaiannya yang terkenal dalam astronomi adalah tentang penentuan Tahun Matahari . Al-Battani berhasil menghitung jumlah hari dalam setahun (dalam tahun masehi) berdasarkan penghitungan waktu yang digunakan bumi untuk mengelilingi matahari, yakni 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Jadi, penentuan jumlah hari dalam setahun bukanlah asal-asalan saja, melainkan berdasarkan perhitungan yang cermat dan matang. Hasil perhitungan Al-Battani di atas mendekati perhitungan menggunakan peralatan canggih yang digunakan para astronom di abad ini. Sebagai ilmuwan astronomi, Al-Battani banyak menulis buku tentang astronomi dan trigonometri, termasuk sistem perhitungan almanak dan kalenderium seperti yang diulas di atas. Almanak yang diciptakan oleh Al-Battani diakui merupakan sistem perhitungan astronomi yang paling akurat, yang sampai kepada kita sejak abad pertengahan. Pada abad pertengahan, orang-orang Eropa menggunakan sistem ini sampai abad pencerahan.

Pada tahun 1899, di kota Roma dicetak sebuah buku berjudul Az-Zaujush Shabi li Batani (Almanak versi Al-Battani) yang disunting oleh Carlo Nallino dari manuskrip yang disimpan di perpustakaan Oskorial, Spanyol. Karya lain Al-Battani yang terkenal adalah Syarh al-Makalat al-Arba'I li Batlamius. Karya ini berisi uraian dan komentar tajam terhadap pemikiran Ptolemy yang tertuang dalam "Tetrabilon" nya. Al-Battani mengubah teori Ptolemy, serta meralat perhitungan orbit bulan dan beberapa planet. Dia membuktikan bahwa orbit benda langit berbentuk elips, dan membuktikan perubahan posisi matahari menjadi penyebab perubahan musim. Ilmuwan Eropa, Duntho (1749 M), memanfaatkan penemuan Al-Battani tentang orbit elips dari benda langit untuk memetakan pergerakan bulan.

Penemuan Al-Battani dibidang trigonometri, termasuk konsep sinus, kosinus, tangen, dan kotangen, masih digunakan hingga saat ini.

Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:
dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.
Al Battani bekerja di Suriah, tepatnya di ar-Raqqah dan di Damaskus, yang juga merupakan tempat wafatnya. Al-Battani meninggal dunia pada tahun 929 M.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar