Al Batani (sekitar 858 – 929) dikenal juga
sebagai Albataenius adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab.
Al Batani nama lengkapnya Abū
Abdullāh Muhammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Harrani as-Sabi al-Battani lahir di
Harran dekat Urfa. Al-Battani belajar astronomi dan matematika dari ayahnya, Jabir Ibnu Sin'an.
Kemudian melanjutkan studinya untuk memperdalam kedua disiplin ilmu tersebut di
kota Rakka, di tepi sungai Efrat. Pada akhir abad sembilan, Al-Battani pindah
ke Samarra untuk bekerja hingga meninggal dunia tahun 929 M.
Salah satu pencapaiannya yang terkenal dalam astronomi adalah
tentang penentuan Tahun Matahari . Al-Battani berhasil menghitung jumlah
hari dalam setahun (dalam tahun masehi) berdasarkan penghitungan waktu yang
digunakan bumi untuk mengelilingi matahari, yakni 365 hari, 5 jam, 46 menit,
dan 24 detik. Jadi, penentuan jumlah hari dalam setahun bukanlah asal-asalan
saja, melainkan berdasarkan perhitungan yang cermat dan matang. Hasil perhitungan
Al-Battani di atas mendekati perhitungan menggunakan peralatan canggih yang
digunakan para astronom di abad ini. Sebagai ilmuwan astronomi, Al-Battani
banyak menulis buku tentang astronomi dan trigonometri, termasuk sistem
perhitungan almanak dan kalenderium seperti yang diulas di atas. Almanak yang
diciptakan oleh Al-Battani diakui merupakan sistem perhitungan astronomi yang
paling akurat, yang sampai kepada kita sejak abad pertengahan. Pada abad
pertengahan, orang-orang Eropa menggunakan sistem ini sampai abad pencerahan.
Pada tahun 1899, di kota Roma
dicetak sebuah buku berjudul Az-Zaujush Shabi li Batani (Almanak versi
Al-Battani) yang disunting oleh Carlo Nallino dari manuskrip yang disimpan di
perpustakaan Oskorial, Spanyol. Karya lain Al-Battani yang terkenal adalah
Syarh al-Makalat al-Arba'I li Batlamius. Karya ini berisi uraian dan komentar
tajam terhadap pemikiran Ptolemy yang tertuang dalam "Tetrabilon"
nya. Al-Battani mengubah
teori Ptolemy, serta meralat perhitungan orbit bulan dan beberapa planet. Dia
membuktikan bahwa orbit benda langit berbentuk elips, dan membuktikan perubahan
posisi matahari menjadi penyebab perubahan musim. Ilmuwan Eropa, Duntho (1749
M), memanfaatkan penemuan Al-Battani tentang orbit elips dari benda langit
untuk memetakan pergerakan bulan.
Penemuan Al-Battani dibidang
trigonometri, termasuk konsep sinus, kosinus, tangen, dan kotangen, masih
digunakan hingga saat ini.
Ia juga memecahkan
persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:
dan menggunakan
gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan
persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan menyusun tabel
perhitungan tangen.
Al Battani bekerja di
Suriah, tepatnya di ar-Raqqah dan di Damaskus, yang juga merupakan tempat
wafatnya. Al-Battani meninggal
dunia pada tahun 929 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar